- HIPOTESIS Kuliah ke-5
- Menyusun Hipotesis lHipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya
- Asal dan Fungsi Hipotesis lHipoptesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Jadi, Hipotesis tidak jatuh dari langit secara tiba-tiba!!!!!! lMisalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai penentuan harga.
- Fungsi Hipotesis lHipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. lJika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru.
- Fungsi hipotesis menurut Menurut Nasution ialah sbb: lUntuk menguji kebenaran suatu teori, lMemberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan lMemperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
- Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis (1) lHarus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji. lKedua variable tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua variabel bebas.
- Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis (2) lHarus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
- Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis (3) lHarus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris. lSebaiknya Hipotesis jangan mencerminkan unsur- unsur moral, nilai-nilai atau sikap.
- Jenis-Jenis Hipotesis (Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……1 lHipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, lmisalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, “ jika hujan kota Jakarta Banjir”. Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
- Jenis-Jenis Hipotesis (Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……2 lHipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. lPengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
- Jenis-Jenis Hipotesis (Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……3 lHipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variable: hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variable-variabel yang diteliti. lDalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variable lainnya sehingga variable tersebut berubah.
- Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga (1) 1. Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
- Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga (2) 2. Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
- Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga (3) 3. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
- Cara Merumuskan Hipotesis lCara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.
- Hipotesis penelitian lHipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat. lContoh: lAda hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai lAda hubungan antara promosi dan volume penjualan
- Hipotesis operasional (1) lHipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. lMisalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. lKinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan.
- Hipotesis operasional (2) lHipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya: lH0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan lH1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.
- Hipotesis statistik lHipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. lDalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: lH0: P = 0,3 l0,3mH1: P
- Uji Hipotesis lHipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. lPengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. lJika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.
- Dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu: lMenolak Hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b)
- Persisnya! lJika Rumusan masalah anda “adakah hubungan jam produksi terhadap volume produksi” lMaka Hipotesis penelitian anda seharusnya “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi” lMaka Hipotesis Operasional anda – Ho: “tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi” – H1: “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi” lJika setelah dilakukan pengujian, ternyata – Ho ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris) – Ho diterima, artinya penelitian anda tidak nyata secara empiris
- Tugas 5 lSusunlah Hipotesis operasional berdasarkan rumusan permasalahan yang telah anda tentukan! lYakinkan dosen anda, bahwa hipotesis tersebut telah mengacu pada teori yang telah ada!
Kamis, 17 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar