Disadari atau tidak, diterima atau tidak, siap atau tidak,
perubahan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan keseharian kita. Kemajuan teknologi dan informasi yang sedemikian
cepatnya, bergesernya tren mode dan selera pasar
terhadap produk, persaingan sumber
daya manusia yang semakin ketat menjelang AFTA dan perubahan dalam segala hal telah mengubah tatanan
dan nilai yang ada. Mungkin kita
mengganggap sesuatu tidak baik atau salah 10 tahun yang lalu, dan sekarang sudah menjadi sesuatu hal yang
biasa. Ini menunjukkan wajah dunia
yang selalu berubah. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita menyikapi suatu perubahan? Menurut
informasi yang saya peroleh tenaga kerja asing sudah mulai merambah dengan gencar dunia kerja
di Indonesia di beberapa sektor industri. Kalah dipikir, sebenarnya tanpa
disadaripun, perubahan itu sendiri terjadi pada diri kita seperti halnya usia dan kondisi tubuh
kita. Dengan semakin berjalannya waktu, usia
akan terus bertambah menyebabkan kondisi fisik dan kecantikan seseorang akan juga berubah.
Kita tidak dapat menghentikan lajunya perubahan
tersebut, yang dapat kita lakukan adalah bagaimana kita mengelola dan menyiapkan diri sebelum
perubahan itu terjadi. Seperti
halnya dengan perusahaan dan dunia kerja, dengan semakin banyaknya pesaing
masuk ke arena bisnis perusahaan kita, semakin berkompetisinya tenaga kerja
apakah merupakan tantangan, cambuk bagi kita atau bahkan sebaliknya akan
membuat kita terpuruk. Semua
ini terpulang kepada kita sebagai anggota
organisasi / perusahaan itu sendiri. Ironisnya, banyak rekan-rekan di
lingkungan kerja yang saya amati selama ini 'perubahan' sudah jadi momok yang menakutkan dan harus
dihindari. Takut kehilangan posisi, pamor, merasa
tersaingi dengan kedatangan warga baru di organisasi, pengawasan lebih ketat, merasa lebih complicated, atasan/pimpinan berkurang kepercayaan,
pendapatan menurun, karir lebih sulit
diperoleh dll karena adannya sistem baru. Ketidakmampuan kita menerima perubahan membuat ketakutan
dan keresahan hati timbul menyelimuti
pikiran. Kekhawatiran seperti itu rasanya tidak perlu ada sepanjang kita dapat menyikapinya
dengan positif. Kita perlu percaya bahwa di dunia kerja manapun dan kapanpun perubahan di dalam
organisasi pasti terjadi dan itu merupakan
dinamika dunia kerja dan proses pembelajaran
menuju peningkatan. Saya
jadi teringat pada buku indah mengandung filosofi yang mudah dicerna yaitu Who Moves My Cheese.
Dalam buku tersebut Spencer Johnson menceritakan fenomena sebuah perubahan melalui ilustrasi
yang bagus. Ada 4
tokoh yang diceritakan dalam buku ini, yakni : Sniff dan Scurry kedua tikus imajiner, Hem (kurcaci) serta Haw
(manusia kecil) yang sengaja diciptakan
oleh Spencer Johnson untuk memberikan contoh bagaimana keempat tokoh tadi
menyikapi suatu perubahan. Cerita
ini dimulai pada saat cheese (keju) yang mereka butuhkan tersedia dalam jumlah banyak. Cheese disini
diilustrasikan sebagai sesuatu yang menyenangkan (uang, kebahagiaan, atau makanan). Pada suatu
saat cheese yang mereka miliki semakin lama
jumlahnya semakin sedikit. Sniff dan Scurry dengan penciuman dan nalurinya terus bergerak mencari chesse-cheese yang baru di
stasiun-stasiun lainnya (tempat keju berada). Bagaimana dengan Haw dan Hem, mereka berdiskusi dan marah,
mengapa cheese-cheese mereka berkurang dan
hilang. Mereka
menyakini bahwa cheese pergi untuk sementara waktu dan segera kembali sehingga
mereka tetap menunggunya tanpa melakukan apapun kecuali kecewa dan marah-marah.
Perubahan terjadi secara perlahan dan mereka tidak menyadarinya. Pada
akhirnya, mereka lelah dan kehabisan tenaga, dan tetap tidak menemukan cheese-nya. Sebaliknya,
Sniff dan Scurry mereka terus bergerak untuk
mencari stasiun-stasiun baru yang penuh dengan cheese / keju dan mereka telah menyadari hanya
dengan terus bergerak dan berlari mereka bisa
mendapatkan cheese-nya.
Bagaimana dengan Anda, dunia telah bergeser dan berubah,
mengapa Anda tidak juga berubah ? Jika Anda ingin
lebih berhasil dalam kehidupan ini, sudah selayaknya Andapun berubah. Lakukanlah hal-hal yang
baru, kebiasaan-kebiasaan baru yang baik, serta
perlakukanlah diri Anda dengan cara
yang baru pula. Asahlah terus kemampuan Anda sehingga Anda memperoleh kemampuan dan pengalaman
yang baru. Kalau Anda sudah puas dengan apa yang Anda peroleh sekarang dalam kehidupan ini,
ini menandakan Anda tidak ingin berubah.
Anda sudah terlena dengan apa yang telah Anda miliki, padahal dunia setiap saat berubah. Merasa tidak nyaman dan takut mengambil
resiko yang akan terjadi, merupakan
alasan mengapa kita sulit untuk berubah. Perasaan takut gagal, takut salah, takut ditegur
atasan, takut kelemahan diketahui oleh orang lain, takut diremehkan atau ditertawakan, serta
takut-takut lainnya adalah membuat kita semakin
sukar untuk menghadapi perubahan. Apakah kita ingin seperti orang-orang jenis ini yang sangat
pandai membuat alasan serta pembenaran
terhadap tindakannya. Padahal yang dilakukan hanyalah bersembunyi terhadap perubahan yang
sedang terjadi dan tanpa mereka sadari, dunia lambat
laun akan mengubah mereka secara paksa.
Have a positive day!
0 komentar:
Posting Komentar